• Selasa, 19 Maret 2013

    Bukti Kerajaan Taruma Negara

    Bukti Kerajaan Taruma diketahui dengan diketahui dari tujuh buah prasasti batu yang ditemukan. Lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti - prasasti ini diketahui bahwa keraaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada disekitar Sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutam dari Kerajaan Salakanagara. Ketujuh buah Prasasti tersebut ialah :
    1. Prasasti Kebun Kopi
    Dibuat sekitar 400 M, ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor. Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya gambar telapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah airawata, yaitu gajah tunggangan Dewa Wisnu
    2. Prasasti Tugu
    Ditemukan di desa Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Prasati ini menerangkan penggalian sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya. Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi yang sering terjadi pada masa Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi bila musim kemarau terjadi.
    3. Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul ditemukan di aliran sungai Cidanghiyang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten berisi pujian kepada Raja Purnawarman.
    4. Prasasti Ciaruteun
    Prasasti Ciaruteun atau Prasasti Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor. Prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris disusun dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Disamping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta telapak kaki Raja Purnawarman. Gambar telapak kaki tersebut memiliki 2 arti yaitu melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut) dan melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan Dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat
    5. Prasasti Jambu
    Prasasti Jambu atau Prasasti Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini menggunakan bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Di prasasti ini terdapat juga gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan Purnawarman
    6. Prasasti Muara Cianten
    Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki
    7. Prasasti Pasir Awi
    Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.
    Masa keemasan Kerajaan Tarumanegara terjadi pada saat Raja Purnawarman memerintah, seperti dibangunnya pelabuhan dan sungai-sungai sebagai sarana perekonomian karena Raja Purnawarman sangat memperhatikan pemeliharaan aliran sungai karena Raja Purnawarman saran perekonomian yang dapat membangkitkan perekonomian, pertanian, dan perdagangan. Perluasan daerah Tarumanegara baik secara perang ataupun damai, yang membuat daerah kekuasaan Tarumanegara lebih luas dibandingkan saat dipimpin oleh Rajadirajaguru dan Raja Besi. Pada jaman ini masalahhubungan diplomatik di pertingkat. Sehingga wajar jika Tarumanegara membawahi 48 raja daerah yang membentang dari Salakanagara atau Rajatapura (di daerah Teluk Lada, Pandeglang) sampai ke Purwalingga (Purbolinggo) di Jawa Tengah
    Kerajaan Tarumanegara diperkirakan runtuh pada sekitar abad ke-7 Masehi. Hal itu didasarkan pada fakta bahwa setelah abad ke-7 beritam mengenai kerajaan ini sudah tidak terdengar lagi baik itu dari sumber dalam negeri maupun dari luar negeri. Pendapat lain yaitu kerajaan Tarumanegara runtuh karena tekanan dari Kerajaan Sriwijaya yang terus melakukan ekspansi wilayah.



    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >