• Selasa, 19 Maret 2013

    TINGGALAN ARKEOLOGI Kerajaan Ternate

    F. TINGGALAN ARKEOLOGI
        Peninggalan arkeologi yang kerajaan Islam Ternate pada dasarnya ada 3 kelompok, yaitu:8
    1). Kompleks Istana, Masjid dan Makam Kesultanan Ternate
        Istana Kesultanan Ternate bergaya bangunan abad XIX, berlantai dua, menghadap ke arah laut, dikelilingi perbentengan terletak satu kompleks dengan masjid Jami’ Ternate, secara administratif terletak di Soa-Siu, Kelurahan Letter C, Kodya Ternate, Kabupaten Maluku Utara. Istana ini telah dipugar pada tahun anggaran 1978/1979-1981/1982 oleh Mendikbud Dr. Daoed Joesoef. Istana tersebut kini dialih fungsikan sebagai museum Kesultanan Ternate.9 Istana ini dikelilingi oleh perbentengan yang kini masih nampak sisa-sisa pondasinya. (Lihat Gambar I).
        Masjid jami’ Kesultanan Ternate juga terletak di kompleks istana, berdenah persegi, mengahadap ke timur, memiliki satu ruang utama beratap susun 7 tingkat. Masjid yang didirikan Sultan Hamzah ini berukuran 22.40 x 39.30 m dengan tinggi keseluruhan 21.74 m;

    8   Dalam Kumpulan Makalah Diskusi oleh Hasan Muarif Ambary yang berjudul Persebaran dan Signifikasi Tinggalan Arkeologi di Ternate, Maluku Utara. Halaman 8, tahun 1997, yang dibukukan dengan judul Ternate sebagai Bandar di Jalur Sutra: Kumpulan MMakalah Diskusi.
    9   TKS-Ditjenbud, 1995, halaman 29-33.
    sedangkan menara berukuran 3 x 4.2 m dengan tinggi 21.74 m.10 atap masjid di topang 4 tiang dan 12 tiang pembantu. Masjid dikelilingi pagar tembok, dengan pintu gapura beratap gua susun. Gapura ini sekaligus berfungsi sebagai menara adzan.11 (Lihat Gambar II).
        Kompleks makam kesultanan ini terletak di belakang masjid Jami’ Ternate yang juga dikelilingi tembok yang ditiap sisi ukurannya tidak sama (utara, timur, selatan, dan barat masing-masing 65, 30, 655, dan 21 m). pada kompleks makam ini antara lain dimakamkan para raja Ternate yang memerintah antara abad XVIII-XX M, 1798-1943 M).
        Secara umum makam di kompleks ini dibedakan dalam makam tak berhias dan makam



     

    Gambar I: Majid Sultan Ternate
    Sumber: Wikipedia, 2009
     




    Gambar II: Istana Sultan Ternate
    Sumber: Haluchard Vie, 2012

    berhias. Ragam hias umumnya floralistik berciri susunan atau jalinan motif daun-daunan dari pohon dan cabang-cabangnya yang khas Ternate, yang sering dianggap berpola hias Polinesia.
    Sultan Ternate yang dimakamkan disekitar masjid agung (Jami’) Ternate antara lain Sultan Muhammad Uthman wafat 1212 Hijriah (1728 M), Sultan Amiruddin Iskandar (wafat

    10     Menurut Direktori masjid Bersejarah, Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Urusan Agama Islam dan pembiaan Syari’ah, Jakarta tahun 2008. Masjid ini dibangun pada tahun 1606 Masehi pada masa pemerintahan Sultan Saidi Barakati, diatas lahan berukuran 76,70 x 62,45 Meter dan bangunan berukuran 22 x 22,5 meter. Pembangunan masjid dilanjutkan oleh sultan Mudafar dan diselesaikan oleh Sultan Hamzah pada tahu 1648 Masehi
    11     IGN Anom dkk, 1991: 134.
    1276 Hijriah/1850 M), Sultan Muhammad Ali (wafat 1226H/1881 M) dan beberapa makam sultan lainnya dari periode yang lebih muda.
    2). Kompleks Makam di Bukit Foramadyahe
        Tokoh penting yang dimakamkan di kompleks ini, adalah Sultan Khairun dan Sultan Baabullah, yang baik jirat dan nisannya tidak berhias.
    3). Koleksi museum Kesultanan Ternate
        Museum kesultanan merupakan bekas dari istana yang dialih fungsikan, di dalam museum ini menyimpan koleksi artefak atau relief yang berkaitan dengan eksistensi Kesultanan Ternate. Hasil penelitian tahun 1995, mengidentifikasi koleksi museum sebagai berikut:







    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >