• Minggu, 07 April 2013

    Jamur akar Ganoderma philippii(1), Fomes lamaoensis(2), Rigidoporus lignosus/Fomes lignosus

    E.    Jamur akar Ganoderma philippii(1), Fomes lamaoensis(2), Rigidoporus lignosus/Fomes lignosus
    Ada tiga jenis penyakit jamur akar pada tanaman kakao, yaitu: (1) Penyakit jamur akar merah; (2) Penyakit jamur akar coklat; (3) Penyakit jamur akar putih. Ketiganya menular melalui kontak akar, umumnya penyakit akar terjadi pada pertanaman baru bekas hutan. Pembukaan lahan yang tidak sempurna, karena banyak tunggul dan sisa-sisa akar sakit dari tanaman sebelumnya tertinggal di dalam tanah akan menjadi sumber penyakit. Ketiga jenis penyakit ini mempunyai gejala: daun menguning, layu dan gugur, kemudian diikuti dengan kematian tanaman. Untuk mengetahui penyebabnya, harus melalui pemeriksaan akar.
    Pencegahan penyakit dilakukan dengan :
    -          Membongkar semua tunggul pada saat persiapan lahan terutama yang terinfeksi jamur akar.
    -          Lubang bekas bongkaran diberi 150gr belerang dan dibiarkan minimal 6 bulan.
    -          Pada saat tanam diberi 100 gr Trichoderma sp. per lubang.
    -          Pada areal pertanaman, pohon kakao yang terserang berat dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar di tempat itu juga.
    -          Lubang bekas bongkaran dibiarkan terkena sinar matahari selama 1 tahun.
    -          Minimal 4 pohon di sekitarnya diberi Trichoderma sp. 200gr/pohon pada awal musim hujan dan diulang setiap 6 bulan sekali sampai tidak ditemukan gejala penyakit akar di areal pertanaman kakao tersebut.




    F.    Jamur upas Corticium salmonicolor, Famili Corticiaceae, Ordo Stereales
    Penyakit jamur upas dapat menyerang tanaman kakao, karet, kopi, teh, kina dan lain-lain. Infeksi jamur ini pertama kali terjadi pada sisi bagian bawah cabang ataupun ranting. Apabila menyerang ranting dan cabang kecil umumnya tidak menimbulkan kerugian yang berarti, karena dengan memotong ranting/cabang kecil yang terserang cukup untuk mengendalikan jamur ini dan tumbuhnya bunga pada ranting dan cabang kecil tidak kita harapkan. Serangan dimulai dengan adanya benangbenang jamur tipis seperti sutera, berbentuk sarang laba-laba. Pada fase ini jamur belum masuk ke dalam jaringan kulit. Pada bagian ujung dari cabang yang sakit, tampak daun-daun layu dan banyak yang tetap melekat pada cabang, meskipun sudah kering. Jamur ini menyebar melalui tiupan angina atau percikan air. Keadaan lembab dan kurang sinar matahari sangat membantu perkembangan penyakit ini.
    Pengendalian dapat dilakukan :
    -          Dengan cara mekanis, yaitu memotong cabang/ranting sakit sampai 15 cm pada bagian yang masih sehat; membersihkan /mengeruk benangbenang jamur pada gejala awal dari cabang yang sakit, kemudian diolesi dengan fungisida.
    -          Cara kedua adalah dengan kultur teknis, yaitu pemangkasan pohon pelindung untuk mengurangi kelembaban kebun sehingga sinar matahari dapat masuk ke areal pertanaman kakao.




    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >