HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil Analisis Deskriptif Sikap Ilmiah Peserta Didik
Adapun gambaran distribusi frekuensi sikap Ilmiah antara kedua kelompok, yaitu kelompok peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen dan kelompok peserta didik yang diajar menggunakan metode demonstrasi sebagai kelompok kontrol pada pokok bahasan dirangkum pada Tabel di bawah ini.
Tabel 4.1. Distribusi frekueni nilai Sikap Ilmiah kelompok eksperimen peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Bone-Bone
No Kelas interval f xi xi2 f.xi f.xi2
1 71 -74 1 72,5 5256,25 72,5 5256,25
2 75 – 78 1 76,5 5852,25 76,5 5852,25
3 79 – 82 9 80,5 6480,25 724,5 58322,25
4 83 – 86 9 84,5 7140,25 760,5 64262,25
5 87-90 4 88,5 7832,25 354 31329
6 91-94 1 92,5 8556,25 92,5 8556,25
Jumlah 2080,5 173578,25
Tabel 4.2. Distribusi frekueni nilai Sikap Ilmiah kelompok kontrol peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Bone-Bone
No Kelas interval f xi xi2 f.xi f.xi2
1 75-76 3 75,5 5700,25 226,5 17100,75
2 77 – 78 0 77,5 6006,25 0 0
3 79 – 80 8 79,5 6320,25 636 50562
4 81 – 82 8 81,5 6642,25 652 53138
5 83-84 4 83,5 6972,25 334 27889
Jumlah 1848,5 148689,75
Dari kedua tabel distribusi di atas maka kita dapat menuliskan statistic nilai sikap ilmiah seperti pada Tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Statistik nilai Sikap Ilmiah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Bone-Bone
Statistik Nilai Statistik
Metode Eksperimen Metode Demonstrasi
Ukuran sample 25 23
Nilai tertinggi 93 83
Nilai terendah 72 76
Rentang Nilai 21 7
Nilai rata-rata 83,22 80,37
Standar deviasi 4,27 2,39
Varians 18,2329 5,7121
Berikut ini akan di uraikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian yang di peroleh dari hasil pengelolahan data melalui jawaban angket skala sikap disajikan dalam bentuk Tabel 4.4 dan diagram.
Tabel 4.4. Persentase nilai Sikap Ilmiah fisika kelompok eksperimen dan kelompok kontrol peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Bone-Bone
Indikator Pendekatan
Skor Kelompok Eksperimen Kategori Skor Kelompok Kontrol Kategori
Sikap Ingin Tahu 84,92 Sangat Baik 79,06 Baik
Sikap Disiplin 82,45 Sangat Baik 80,00 Baik
Sikap Tanggung Jawab 77,12 Baik 74,20 Baik
Sikap Jujur 82,45 Sangat Baik 75,22 Baik
Sikap Teliti 87,59 Sangat Baik 82,20 Sangat Baik
Rata-Rata 82,91 Sangat Baik 78.09 Baik
Adapun dari kelima indikator sikap secara umum rata-rata pencapaian sikap ilmiah dengan menggunakan metode eksperimen adalah 82,91 yang dikategorikan sangat baik sedangkan dengan menggunakan metode demonstrasi pencapaian rata-rata sikap ilmiah adalah 78,09 yang dikategorikan baik.
Secara keseluruhan, diperoleh gambaran setiap sikap ilmiah yang diteliti dapat dilihat seperti pada gambar
Gambar 4.1 Persentase Pencapaian Setiap Sikap Ilmiah
Keterangan:
Sikap Ingin Tahu
Sikap Disiplin
Sikap Tanggung Jawab
Sikap Jujur
Sikap Teliti
Metode Eksperimen
Metode Demonstrasi
Dari kelima sikap yang diteliti secara umum rata-rata pencapaian setiap sikap yang diteliti dengan menggunakan metode eksperimen adalah 82,91% sedangkan dengan menggunakan metode demonstrasi 78,09% dan persentase pencapaian sikap yang paling tinggi yaitu pada sikap disiplin yaitu sebesar 87,59% untuk metode eksperimen dan 82.20% untuk metode demonstrasi.
Secara umum dari temuan-temuan penelitian yang dijelaskan di atas, dapat dikatakan bahwa untuk kelas yang diteliti dengan menggunakan metode ekspeimen maupun dengan menggunakan metode demonstrasi dapat memberian konstribusi yang positif bagi pengembangan sikap ilmiah siswa. Namun jika dibandingkan antara keduanya yang paling baik digunakan untuk mengembangkan sikap ilmiah siswa adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Hal ini bisa dilihat dari hasil yang diteliti.
Hasil Analisis Infrensial Sikap Ilmiah Siswa
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah melakukan pengujian normalitas.
Uji Normalitas
Sebelum hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diuji, terlebih dahulu dilakukan dasar-dasar analisis yang merupakan syarat dalam pemakaian statistik. Pengujian dasar-dasar analisis tersebut meliputi:
Pengujian normalitas bertujuan untuk menyatakan apakah data skor hasil belajar fisika pada pokok bahasan “Kinematika dan Dinamika Gerak“ untuk masing-masing kelompok perlakuan berasal dari populasi berdistribusi normal.
Hasil pengujian normalitas seperti pada (lampiran 6), menunjukkan bahwa nilai < , untuk kelas eksperimen. Dan untuk kelompok kontrol seperti pada , diperoleh nilai < . Hal ini menunjukkan bahwa data hasil belajar fisika untuk dua kelompok berdistribusi normal dengan taraf nyata = 0,05.
Pengujian Homogenitas
Dari hasil perhitungan pengujian homogenitas varians populasi diperoleh nilai Fhitung = 3,003 dan nilai Ftabel = 3,030 karena Fhitung < Ftabel , maka dapat disimpulkan bahwa data skor sikap ilmiah pada pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen ataupun metode demonstrasi berasal dari populasi yang mempunyai varians yang homogen.
Uji Hipotesis
Pada penelitian ini pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t untuk menguji kebenaran hipotesis.
H0 : Tidak terdapat perbedaan (ada kesamaan) sikap ilmiah siswa yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen dan menggunakan metode demonstrasi.
Ha : Terdapat perbedaan (ada kesamaan) sikap ilmiah siswa yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen dan menggunakan metode demonstrasi.
Jadi dari hasil uji t di peroleh thitung = 6,338 pada taraf signifikan α = 0.05 dan ttabel = 1,994. Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Pembahasan
Hasil analisis data diperoleh bahwa sikap ilmiah siswa kelas X SMA Negeri 1 bone-bone yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen di kategorikan baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa sikap ilmiah siswa terhadap mata pelajaran fisika yang di ajar dengan menggunakan metode eksperimen juga baik yang kecendrungannya ditunjang oleh peralatan, sehingga memungkinkan siswa dapat meningkatkan sikap ilmiah.
Selain itu juga, diperoleh data analisis sikap siswa kelas X yang di ajar dengan menggunakan metode demonstrasi yang dikategorikan cukup baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa metode eksperimen cukup baik pula untuk dilaksanakan dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa.
Namun jika kita bandingkan sikap ilmiah keduanya antara sikap ilmiah yang diajarkan dengan menggunakan metode eksperimen dan sikapa ilmiah yang diajarkan menurut metode demonstrasi menurut hasil analisis data bahwa, sikap ilmiah yang diajarkan dengan menggunakan metode eksperimen lebih baik disbanding dengan sikap ilmiah yang diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap ilmiah siswa yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi. Hal ini berarti bahwa kedua metode ini sama-sama dapat mengembangkan sikap ilmiah yang mempunyai hasil sikap ilmiah yang berbeda. Maka jika ingin meningkatkan sikap ilmiah siswa maka senantiasa membelajarkan siswa dengan metode eksperimen.
Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan Download yang bergaris bawah
1. Klik Link/ Tulisan Download yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru Adfoc.us
3. Klik pojok kanan atas Skip.
4. Kini anda bisa Download Gratis
4. Kini anda bisa Download Gratis
0 komentar:
Posting Komentar