• Senin, 17 September 2012

    BAB III METODE PENELITIAN



        Jenis dan Lokasi Penelitian
        Jenis Penelitian
    Jenis penelitian ini adalah penelitian True-experimental.
        Lokasi Penelitian
    Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Bone-Bone dan dilaksanakan pada semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.
       
        Variabel Penelitian
    Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebasnya adalah Metode eksperimen dan Metode demonstrasi, sedangkan variabel terikatnya adalah sikap ilmiah peserta didik.

        Defenisi Operasional Variabel
    Untuk menghindari perbedaan pengertian tentang penjelasan variabel, maka perlu diberikan batasan pengertian atau defniisi operasional variabel.
        Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari . (Djamarah dan syifuddin, 2002)
        Sikap ilmiah merupakan sikap ingin tahu, luwes, kritis, terbuka, dan sikap jujur, mengumpulkan data, menuntut verifikasi, berpikir logis dan mempertimbangkan gagasan-gagasan, yang ditunjukkan peserta didik untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu secara sistemtis melalui langkah-langkah ilmiah. (Martin, 2005)
        Metode demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda, tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. (Bahri dan Aswan, 2010)

        Populasi dan Sampel Penelitian
        Populasi
    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA NEGERI 1 Bone-Bone tahun ajaran 2012/2013
        Sampel
    Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik penarikan sampel secara acak (proporsi  random sampling)
    Menurut “Winarno Surachmat” (1990) yang menyatakan bahwa “bila populasi cukup homogen terhadap populasi dibawah 100 dapat digunakan jumlah sebesar 50 % dan dibawah 1000 sebesar 25 % dan bila di atas 1000 sebesar 15%. Karena populasi 280 maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
              25 % x 280  =  70 siswa

        Sehingga bila jumlah sampel di ambil 70 siswa berarti sudah di atas sampel minimal, dengan kata lain populasi telah terwakili. Berdasarkan pendapat diatas dan adanya keterbatasan peneliti sehingga peneliti hanya mengambil sampel 48 orang yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas Xa yang berjumlah 23 orang dan kelas Xb berjumlah 25 orang.
        Desain Penelitian
        Jenis penelitian ini adalah Eksperimen dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Post test only control group Design yang digambarkan sebagai berikut:   
    R      X      O2
    R         -    O4        ¬¬(Faisal, 1982)
    Keterangan:
    R             = Kelas Random (acak)
    X                     = Pembelajaran metode eksperimen
    -    = Pembelajaran metode demonstrasi
    O2 dan O4    = Postest kemampuan analisis sikap ilmiah peserta didik  
                           setelah diberi perlakuan

        Tehnik Analisis Data
        Analisis Deskriptif
    Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan sikap ilmiah yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti materi pelajaran. Analisis ini akan memberikan gambaran tentang skor hasil belajar fisika peserta didik yang diperoleh berupa skor tertinggi, skor terendah, skor ideal, rata-rata, standar deviasi dan daftar frekuensi kumulatif dengan menggunakan skala likert.
    Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:
    Jika Pernyataan Positif
        Sangat tidak setuju
        Tidak setuju
        Netral
        Setuju
        Sangat setuju
    Jika Pernyataan Negatif
        Sangat Setuju
        Setuju
        Netral
        Tidak setuju
        Sangat tidak setuju        ( John, 2008)

    Memberi skor tiap jawaban dengan ketentuan sebagai berikut :
    Tabel 3.1
    Skor Pernyataan Sikap
    Pernyataan Sikap    SS    S    R    TS    STS
    Positif     5    4    3    2    1
    Negatif    1    2    3    4    5

        Menjumlahkan masing-masing pernyataan yang dijawab siswa untuk tiap kelompok untuk setiap sikap
        Menghitung persentase setiap sikap dengan membandingkan jumlah pernyataan yang dilakukan siswa dengan jumlah seluruh pernyataan untuk setiap sikap lalu mengubahnya ke dalam bentuk persentase

    Persentase (%) = ∑_p/∑_q  x 100%

    Keterangan :
    ∑p = jumlah pernyataan sikap yang dijawab
    ∑q = jumlah seluruh pernyataan untuk setiap sikap yang ada dalam lembar angket.


        Menafsirkan persentase ke dalam kategori kemampuan yang dapat dilihat pada Tabel (Syah, 1995) Sebagai berikut:
    Tabel 3.2
    Skala Kategori Sikap Ilmiah
    Rata-rata Persentase (%)    Kategori Kemampuan
    81-100    Sangat Baik
    61-80    Baik
    41-60    Cukup
    21-40    Kurang
    <20    Sangat Kurang

        Membuat gambar dengan diagram batang untuk hasil persentase kategori kemampuan
        Menafsirkan kekonsistenan siswa tiap kelompok dalam mengisi angket untuk setiap sikap ke dalam tabel sebagai berikut:
    Tabel 3.3
    Persentase Konsistensi Pengisian Angket Sikap
    Pernyataan (+)    Kategori    Pernyataan (-)    Kategori
    81-100    Sangat Baik    81-100    Sangat Baik
    61-80    Baik    61-80    Baik
    41-60    Cukup    41-60    Cukup
    21-40    Kurang    21-40    Kurang
    <20    Sangat Kurang    <20    Sangat Kurang

        Membuat gambaran secara keseluruhan dalam bentuk diagram batang untuk setiap sikap ilmiah yang diteliti.


        Analisis Inferensial
    Pengujian normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode Chi-Kuadrat yang bertujuan untuk mengetahui data yang diteliti, apakah data yang diperoleh dari responden berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    (Sudjana, 1996: 273)
    dengan :
         2      =    Chi-Kuadrat
    k     =     banyaknya kelas interval.
    Oi     =    frekuensi pengamatan
    Ei   =    frekuensi harapan
    Kriteria Pengujian :
    Apabila  2hitung ≤  2tabel dengan dk = (k – 3) pada taraf signifikan   = 0,05, maka data dikatakan berdistribusi normal.
    Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut :
        Mengelompokkan dalam bentuk tabel distribusi
        Menentukan batas kelas interval untuk menghitung luas di bawah kurva normal pada setiap interval
        Menentukan angka standar z untuk batas.
        Menentukan daerah kurva normal  dengan menggunakan tabel kurva normal.
        Mencari daerah kurva normal dengan menggunakan tabel kurva normal yang lebih rendah yang mengapit  di bawah daerah kurva normal yang berharga positif negatif dijumlahkan.
        Harga  Ei diperoleh dari hasil kali “n” dengan peluang dan luas di bawah kurva normal untuk interval yang bersangkutan.
        Selanjutnya menggunakan rumus Chi-Kuadrat
    Sedangkan pada pengujian hipotesis penelitian digunakan uji-t. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t dua pihak, dimana tujuan dari uji-t dua pihak ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel (hasil belajar fisika dengan menggunakan modul berbasis lingkungan dan hasil belajar siswa yang diajar secara konvensional tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel). Adapun formulasi yang digunakan dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut :

                                                                         (Sudjana, 1996: 239)

    dengan :
         =  rata-rata skor hasil belajar fisika kelompok eksperimen
         =  rata-rata skor hasil belajar fisika kelompok kontrol
    S    =    variansi gabungan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen
    n1    =  jumlah sampel pada kelompok eksperimen
    n2     =  jumlah sampel pada kelompok kontrol

           = rata-rata skor persentase kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen.
           = rata-rata skor kelompok siswa yang diajar  dengan metode demonstrasi.
    Kriteria Pengujian : 
    H0 diterima jika   dimana dk =   dan dalam hal yang lainnya H0 ditolak pada taraf nyata   = 0,05.
    Sedangkan rumus varians gabungan diperoleh :

    (Sudjana, 1996: 208)

    dengan :
    S    =    varians gabungan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
    n1    =     jumlah sampel pada kelompok eksperimen
    n2    =  jumlah sampel pada kelompok kontrol
           =     varians pada kelompok ekperimen
           =     varians pada kelompok kontrol.



    LihatKelanjutanya di Sini>>>>

    atau 

    Download

    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >