• Selasa, 11 September 2012

    LANJUTAN CERAMAH KEUTAMAAN PUASA

    “Demi jiwa Muhamma yang bersabda dalam kekuasaan-Nya, aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari aroma kasturi. Orang berpuasa memiliki dua kebahagiaan: takkala berbuka, dia bahagia dengan waktu bukannya; tak kala berjumpa dengan tuhannya, dia bahagia dengan puasannya’.
    Kaum muslimin yang dirahmati Allah!
    Ibadah tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan kecuali jika terpenuhi syarat-syarat nya. Diantara sejumlah syarat yang dimaksud adalah keiklasan kepada Allah  dan dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulallah. Sebab, dengan keikhlasan, praktik ibadah kita akan bebas dari tujuan selain Allah contohnya: Ibadah Puasa. Ibadah ini dimasuki unsur ria ataupun syirik. Disamping itu, untuk meraih puasa yang ikhlas dan sejalan dengan perintah Rasulallah, kita terlebih harus membersihkan jiwa. Hal ini diantarannya dengan niat dimalam hari, menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan berhubungan dengan suami istri sejak terbit fajar samapai terbenamnya matahari. Tidak hanya itu, seorang yang sedang berpuasa juga harus menjauhkan diri dari perbuatan dusta dan ghibah.
    Sidang jum’at yang berbahagia !
    Memohon lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dibulan Ramadhan adalah sesuatu yang sangat dianjurkan. Rasulallah Bersabda:


    “Memohonlah lailaul Qadar dimalam ganjil pada spuluh malam terakhir”.
    Lailatul Qadar adalah malam yang sebanding dengan delapan puluh tahun lebih. Oleh karena itu carilah lailatul Qadar dan ketahuilah bahwa siapa saja yang melaksanakan shalat tarwih berjama’ah dia berkesempatan mendapatkan lailatul Qadar.ketahuilah pula bahwa iktiqaf pada sepuluh malam terakhir memiliki nilai yang lebih yang dapat membantu pelakunya mendapatkan Lailatul Qadar. Iktiqaf adalah ibadahnya yang sangat besar, oleh karena itu, beriktikafalah meski hanya satu hari satu malam. Agar kita termasuk orang yang beriktiqaf dan mendapatkan rahmat – Nya. Serta dimudhkan kita melewati sirath menungu kerindahan allah dalam surga yang dijanjkan-Nya.
    Demikian khotbah ini saya buat, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan dan juka ada tutur kata yang kurang baik maupun disengaja maupun tidak disengaja mohon dimaafkan
    Saya berterimakasih atas kesempatannya
    Wabillahi Taufik Wal Hidayah
    Wassaalamualaikum Wr.Wb

    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >