• Selasa, 16 April 2013

    TANAMAN CENGKEH


    Cengkih (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.
    Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.
    2.    Penggunaan
        Cengkih dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia. Terutama di Indonesia, cengkih digunakan sebagai bahan rokok kretek. Cengkih juga digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat Cina dan Jepang. Minyak cengkih digunakan di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Daun cengkih kering yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan efektif untuk mengendalikan penyakit busuk batang Fusarium dengan memberikan 50-100 gram daun cengkih kering per tanaman[1].
    Penggunaan cengkeh yang utama adalah:
    •    Untuk memberi aroma dan citarasa pedas pada rokok kretek khas Indonesia.
    •    Untuk memberi aroma dan citarasa khusus pada makanan dan minuman.
    •    Untuk memproduksi minyak esensial yang banyak digunakan dalam farmasi dan kesehatan.
    Khasiat dan Manfaat Cengkeh
    Cengkeh (Syzygium Aromaticum) merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman ini biasanya digunakan untuk penyedap kuliner, untuk indusri farmasi, kecantikan  dan roko kretek khas Indonesia.
    Berikut khasiat dan manfaat cengkeh untuk kesehatan:
    •    Mengobati masuk angin
    Seduh 10 tetes minyak cengkeh  dengan 50 cc air panas dan tambahkan madu secukupnya. Minum selagi hangat 2 – 3 x sehari.
    •    Mengatasi mulut bau
    Seduh  10 butir bunga cengkeh 200 cc air panas selama 5 menit. Gunakan airnya untuk berkumur. Lakukan secara rutin tiap hari.
    •    Mengobati campak
    Rendam 10 biji bunga cengkeh kering dan gula batu secukupnya  dengan segelas air panas selama 1 malam. Minum setiap hari sampai sembuh.
    •    Mengobati batuk
    Rebus 10 biji bunga cengkeh kering, 10 daun sirih, 5 daun tapak liman, 3 biji kapulaga, 2 x 10 cm kayu manis, dan gula kelapa/aren secukupnya dengan 800 cc air sampai tersisa setengahnya.  Saring dan minum 2 kali sehari.
    3.    Sejarah cengkeh
    Pada abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap orang yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih, agar harumlah napasnya. Cengkih, pala dan merica sangatlah mahal di zaman Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab di abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkih dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan sultanTernate. Orang Portugis membawa banyak cengkih yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas.
    Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang Prancis berhasil membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya cengkih dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.
    Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga cengkih sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor. Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Sampai sekarang cengkih menjadi salah satu bahan yang diekspor ke luar negeri.
    Pohon cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Poho yang disebut sebagai Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter 198 m, dan keliling batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan sekitar 400 kg bunga cengkih.
    4.    Kandungan bahan aktif dalam bunga dan buah cengkih
    Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisional chōjiyu (1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chōji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka.
    5.    Panen
    Ketika kaliks (bagian luar) dari bunga berubah dari hijau ke merah muda menjadi kuning merah muda, dan sebelum bunga mekar mengeluarkan benang sari, bunga cengkeh harus dipanen. Kelompok tangkai bunga harus dipanen bersamaan menggunakan tangan. Perusakan cabang-cabang kecil harus dihindari untuk menjaga produktifitas setiap tanaman pada musim panen tahun berikutnya.
    6.    Pengeringan
    Bunga-bunga dilepaskan dari tangkainya dengan tangan. Satu tangan memegang pangkal tangkai bunga sedangkan tangan lainnya membengkokkan sambil sedikit memuntir sehingga bunga lepas. Tangan pekerja dan ruangan tempat bekerja harus bersih untuk menjaga kualitas tetap baik. Bunga dan tangkai dipisahkan, lalu bunga segera dikeringkan, bila tidak akan terjadi proses fermentasi yang dapatmenurunkan kualitas cengkeh yang dihasilkan. Biasanya pengeringan dilakukan dengan penjemuran, dengan bunga cengkeh diletakkan di atas tikar pandan atau di atas rak. Penggunaan rak-rak dalam penjemuran lebih baik untuk menghasilkan keseragaman dalam warna dan kadar air. Pengerinan biasanya memakan waktu empat sampai lima hari. Di akhir penjemuran, kadar air cengkeh berkisar antara 8 hingga 10% dengan warna merah coklat. Proses pengeringan yang tidak baik akan menghasilkan cengkeh dengan warna coklat pucat.
    7.    Pembersihan
    Bunga cengkeh yang telah kering dibersihkan dari debu dan kotoran halus lainnya dengan cara menghembuskan angin pada cengkeh yang ditempatkan di dalam keranjang. Bisa juga dengan menjatuhkan cengkeh dari ketinggian tertentu di tempat terbuka sehingga angin yang bertiup akan menerbangkan debu dan kotoran halus yang menempel pada cengkeh.
    8.    Standar
    Standar perdagangan internasional
    Kriteria    Batasan
    Kadar air, % (basis basah)    <8
    Benda asing, % (basis berat)    <1
    Bunga berjamur, %    <1


    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >