• Selasa, 27 Oktober 2020

    MAKALAH ZAMAN PRA AKSARA


    BAB I
    PENDAHULUAN
    A.     LATAR BELAKANG
    Masa praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Masa praaksara sering disebut sebagai masa prasejarah. Kehidupan manusia pada masa praaksara disebut sebagai kehidupan manusia purba. Manusia muncul di permukaan bumi kira-kira 3 juta tahun yang lalu bersama dengan terjadinya berkali-kali pengesan atau glasiasi dalam zaman yang disebut kala plestosen.
    Manusia pra aksara adalah manusia yang hidup sebelum tulisan dikenal. Karena belum ditemukan peninggalan tertulis, maka gambaran mengenai kehidupan manusia purba dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan berupa fosil, artefak, abris saus roche, Kejokken Moddinger dan lainnya.
    Kehidupan awal masyarakat pra aksara Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan geografis wilayah Indonesia. Sebelum zaman es atau glasial, wilayah Indonesia bagian barat menjadi satu dengan daratan Asia dan wilayah Indonesia bagian timur menjadi satu dengan daratan Australia. Pendapat ini didasarkan pada persamaan kehidupan flora dan fauna di Asia dan Australia dengan wilayah Indonesia. Binatang yang hidup di wilayah Indonesia bagian barat memiliki kesamaan dengan binatang yang hidup di daratan Asia. Misalnya, gajah, harimau, banteng, burung, dan sebagainya. Sedangkan binatang yang hidup di wilayah bagian timur memiliki kesamaan dengan binatang yang hidup di daratan Australia, seperti burung Cendrawasih.
    Mencairnya es di kutub utara menyebabkan air laut mengalami kenaikan. Peristiwa ini mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi terpisah dengan daratan Asia maupun Australia. Bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat dengan Asia disebut Paparan Sunda. Sedangkan bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan Australia disebut Paparan Sahul. Ternyata, perubahan - perubahan itu sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kehidupan masyarakat pra aksara Indonesia.
    Menurut para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Daerah Yunan terletak di daratan Asia Tenggara. Tepatnya, di wilayah Myanmar sekarang. Seorang ahli sejarah yang mengemukakan pendapat ini adalah Moh. Ali. Pendapat Moh. Ali ini didasarkan pada argumen bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu - hulu sungai besar di Asia dan kedatangannya ke Indonesia dilakukan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari tahun 3000 SM – 1500 SM dengan menggunakan perahu bercadik satu. Sedangkan gelombang kedua berlangsung antara tahun 1500 SM – 500 SM dengan menggunakan perahu bercadik dua. Tampaknya, pendapat Moh. Ali ini sangat dipengaruhi oleh pendapat Mens bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak ke selatan oleh bangsa - bangsa yang lebih kuat.
    Sementara, para ahli yang lain memiliki pendapat yang beragam dengan berbagai argumen atau alasannya, seperti:
    Prof. Dr. H. Kern dengan teori imigrasi menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Campa, Kochin Cina, Kamboja. Pendapat ini didasarkan pada kesamaan bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanisia, dan Mikronesia. Menurut hasil penelitiannya, bahasa - bahasa yang digunakan di daerah - daerah tersebut berasal dari satu akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya nama dan bahasa yang dipakai daerah - daerah tersebut. Objek penelitian Kern adalah kesamaan bahasa, namanama binatang dan alat - alat perang.
    Van Heine  Geldern berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak - artefak atau peninggalan kebudayaan yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan peninggalan - peninggalan kebudayaan yang ditemukan di daerah Asia.
    Prof. Mohammad Yamin berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Pendapat ini didasarkan pada penemuan fosil - fosil dan artefak - artefak manusia tertua di Indonesia dalam jumlah yang banyak. Di samping itu, Mohammad Yamin berpegang pada prinsip Blood Und Breden Unchro, yang berarti darah dan tanah bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Manusia purba mungkin telah tinggal di Indonesia, sebelum terjadi gelombang perpindahan bangsa - bangsa dari Yunan dan Campa ke wilayah Indonesia. Persoalannya, apakah nenek moyang bangsa Indonesia adalah manusia purba?
    Hogen berpendapat bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa ini bercampur dengan bangsa Mongol dan kemudian disebut bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) menyebar ke wilayah Indonesia pada tahun 3000 SM – 1500 SM. Sedangkan bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda) menyebar ke wilayah Indonesia pada tahun 1500 SM – 500 SM.
    Berdasarkan penyelidikan terhadap penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai kepulauan, Kern berkesimpulan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari satu daerah dan menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Campa. Namun, sebelum nenek moyang bangsa Indonesia tiba di daerah kepulauan Indonesai, daerah ini telah ditempati oleh bangsa berkulit hitam dan berambut keriting. Bangsa - bangsa ini hingga sekarang menempati daerah - daerah Indonesia bagian timur dan daerah - daerah Australia.
    B.      TUJUAN PENULISAN
    Dalam penulisan makalah ini ada beberapa tujuan yang akan di ketahui bahwa;
    a.       Untuk mengetahui asal – usul manusia pra aksara.
    b.      Untuk mengetahui Perkembangan dari masa ke masa di zaman pra aksara.
    c.       Untuk mengetahui jenis – jenis manusia purba pada zaman pra aksara.
    d.      Membahas tentang peninggalan – peninggalan manusia pra aksara.
    .
    Untuk Lebih Lengkap
    Silahkan Download Di Sini!!!
    Cara Download :
    1. Klik Link/ Tulisan Download
    2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly/
    3. Klik pojok kanan atas Skip.
    4. Pilih tombol Allow pada pojok kiri atas
    5. Kini anda bisa Download  Gratis

    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >