• Senin, 18 Mei 2020

    MAKALAH SUKU BUGIS


    BAB I
    PENDAHULUAN
    1.1   Latar Belakang
    Bangsa Indonesia kaya akan keanekaragaman suku, agama, dan bahasa yang memungkinkan diadakannya penelitian ¬bidang folklor. Pengetahuan dan penelitian folklor sangat untuk inventarisasi, dokumentasi, dan referensi. Dalam mencari identitas bangsa Indonesia, sangat perlu menelusuri ¬keberadaan folklor sebagai bagian kebudayaan bangsa.
    Kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan kemampuan serta kebiasaan yang dipunyai manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan yang di hasilkan manusia sebagai wujud. Kebudayaan paling sedikit mempunyai 3 wujud, yakni (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide, gagasan, nilai-nilai, norma, dan peraturan, (2) wujud kebudayaan sebagai aktivitas berpola masyarakat, dan (3) wujud kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia yang dikemuka¬kan oleh Koentjaraningrat (dalam Mattulada, 1997: 1)..
    Tradisi adalah kebiasaan turun-temurun sekelompok masyarakat berdasarkan nilai budaya masyarakat bersangkutan. Tradisi anggota masyarakat berprilaku baik dalam pan yang bersifat duniawi maupun terhadap hal-hal yang bersifat gaib dan keagamaan (Esten, 1999: 21).
    Suku Bugis sebagai salah satu suku terbesar di Sulawesi Selatan memiliki nilai kebudayaan tersendiri. Salah satu kekayaan budaya Bugis ialah folklor. Folklor dalam masyarakat Bugis biasanya ditransmisikan dari satu generasi ke generasi lainnya melalui penuturan lisan. Penuturan lisan demikian lazim disebut sastra lisan. Namun, penulis menggunakan istilah folklor karena memiliki lingkup kajian yang lebih luas dan mencakup sastra lisan.
    Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan.
    Kata “Bugis” berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan “ugi” merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut dari La Sattumpugi.
    Suku Bugis merupakan penduduk asli Sulawesi Selatan. Di samping suku asli, orang-orang Melayu dan Minangkabau yang merantau dari Sumatera ke Sulawesi sejak abad ke-15 sebagai tenaga administrasi dan pedagang di kerajaan Gowa, juga dikategorikan sebagai orang Bugis. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, populasi orang Bugis sebanyak 6 juta jiwa. Kini suku Bugis menyebar pula di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, bahkan hingga manca negara. Bugis merupakan salah satu suku yang taat dalam mengamalkan ajaran Islam.
    Dalam makalah ini penulis akan memaparkan tentang kebudayaan suku bugis, yang meliputi kondisi geografis dan demografi, peralatan dan perlengkapan hidup, sistem mata pencaharian, sistem kekerabatan dan organisasi sosial, bahasa, kesenian, dan sistem kepercayaan. Semoga isi dari pemaparan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
    1.2 Tujuan 
    Tujuan dari pembuatan makalah ini, adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang kebudayaan-kebudayaan suku Bugis. Diantaranya:
    1. Kondisi geografis dan demografi
    2. Peralatan dan perlengkapan hidup
    3. Sistem mata pencaharian
    4. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial.
    Dalam hal ini,  kebudayaan merupakan hal yang begitu sangat kompleks dalam masyarakat, karena dalam kebudayaan itu mengandung banyak  arti  tentang interaksi setiap individu dengan individu  maupun dengan kelompok tersebut. Kebudayaan itu sendiri adalah hasil dari hasil cipta, rasa, dan karsa  manusia.  Setiap kebudayaan pun sangat erat kaitannya dengan kehidupan suatu kelompok di suatu tempat, karena setiap berbedanya tempat kelompok tinggal, berbeda pula kebudayaan yang di anut kelompok tersebut.
    Kebudayaan diciptakan karena adanya kebutuhan manusia untuk mengatasi berbagai problem yang ada dalam kehidupan mereka. Melalui suatu proses berfikir yang diekspresikan kedalam berbagai wujud. Salah satu wujud kebudayaan manusia adalah tulisan. Seperti halnya dengan wujud-wujud kebudayaan lainnya. Penciptaan tulisan pun diciptakan karena adanya kebutuhan manusia untuk mengabdikan hasil-hasil pemikiran mereka.
    Masih banyak hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan yang tidak  akan ada habisnya, dan masih banyak misteri  dalam setiap kebudayaan yang ada hingga saat ini.
    1.3  Manfaat Hasil Penelitian
    Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
    1. Membantu masyarakat untuk memahami kebudayaan lokal 
    1. Membantu masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai budaya yang di miliki suku bugis
    2. Memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mengkaji nilai-nilai budaya dalam suku bugis tersebut
    3. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap penggunaan bahasa bugis dalam masyarakat bagi penelitian, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum.
    4. Sebagai bahan perbandingan bagi pihak yang ingin meneliti kebudayaan suku bugis

    1.4 Metode
    Metode yang penulis gunakan adalah metode study literature yaitu membaca buku, media tulis maupun elektronik.

    Untuk Lebih Lengkap
    Silahkan Download Di Sini!!!
    Cara Download :
    1. Klik Link/ Tulisan Download
    2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly/
    3. Klik pojok kanan atas Skip.
    4. Pilih tombol Allow pada pojok kiri atas
    5. Kini anda bisa Download Gratis

    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >