• Jumat, 16 Agustus 2013

    Perjanjian Persahabatan di-antara Persekutuan Tanah Melayu dengan Republik Indonesia


    Ditanda tangani di Kuala Lumpur pada tanggal 17 April 1959   

    •    Diratifikasi Indonesia melalui
    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1960‎
    •    Lembaran Negara Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1936
    •    Official texts: Malay, Indonesian and English.
    •    United Nations Treaty Registered No. 6813 by the Federation of Malaya on 15 July 1963.
    •    Bahawa dengan menyedari ada-nya ikatan-ikatan sejarah, bangsa dan kebudayaan, yang telah terjalin semenjak zaman berzaman antara ra'ayat kedua buah negara, dan dengan di-dorong oleh hasrat hendak memulehkan samula perhubongan perhubongan yang telah terganggu oleh peristiwa-peristiwa sejarah dan hendak mengadakan serta memperkokohkan kerja-sama yang erat satu sama lain diantara perkara-perkara yang tertentu mengenai kedua buah negara sesuai dengan semangat Piagam Bangsa-Bangsa Bersatu dan lunas-lunas sabagaimana yang di-ishtiharkan dalam Persidangan Asia-Afrika di-Bandung tahun 1955, maka Persekutuan Tanah Melayu dan Republik Indonesia telah mengambil keputusan hendak memeterikan suatu Perjanjian Persahabatan dan dengan maksud ini melantek sa-bagai wakil-wakil mutlak masing masing:
    -    Yang Amat Berhormat Dato' Abdul Razak bin Dato' Hussein, Perdana Menteri, Persekutuan Tanah Melayu.
    -    Yang Terutama Dr. H. Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri, Republik Indonesia.
    -    Wakil-wakil mutlak ini satelah memereksa surat keperchayaan antara satu dengan lain-nya dan sa-telah di-dapati bahawa tiap-tiap satu itu di-dalam keadaan yang benar dan sempurna, telah bersetuju saperti dibawah ini :




    •    Perkara 1
    •    Kedua Pehak Tertinggi yang Mengikat Perjanjian ini akan saling menghormati kemerdekaan dan kedaulatan satu sama lain dan akan berusaha memelihara ikatan yang turun-temurun, ikatan kebudayaan dan sejarah yang telah merapatkan mereka.
    •   
    •    Perkara 2
    •   
    •    Kedua Pehak Tertinggi yang Mengikat Perjanjian ini bersetuju memelihara dan melanjutkan perhubongan diplomatik dan konsol di-antara kedua pehak mengikut lunas-lunas dan kebiasaan antara bangsa-bangsa, serta bersetuju bahawa wakil-wakil diplomatik dan konsol di-antara satu pehak dengan lain itu akan meni'mati, di-atas dasar timbal balek segala hak-hak keistimewaankeistimewaan, kechualian-kechualian dan kebebasan yang di-tentukan bagi pegawai-pegawai satimbal dengan taraf dan pangkat menurut lunas-lunas yang 'am-nya telah di-terima bagi undang-undang dan kebiasaan antara bangsa.
    •   
    •    Sadar akan adanja ikatan-ikatan sedjarah, bangsa dan kebudajaan jang sudah berabad-abad lamanja terdjalin antara rakjat kedua negara, didorong oleh keinginan untuk menghidupkan kembali hubungan jang terputus karena kedjadian-kedjadian dalam sedjarah dan untuk menjelenggarakan dan memperkokoh kerdjasama jang erat dalam hal-hal jang sematamata menjangkut kedua negara sesuai dengan semangat Piagam Perserikatan
    •    Bangsa-Bangsa dan azas-azas jang dinjatakan pada Konperensi Asia-Afrika di Bandung tahun 19SS,
    •    Persekutuan Tanah Melayu dan Republik Indonesia telah memutuskan untuk mengadakan suatu Perdjandjian Persahabatan dan untuk maksud ini telah menundjuk Wakil-Wakil Berkuasa Penuh mereka :
    •   
    •    Jang Mulia Dato' Abdul Razak bin Dato' Hussein, Perdana Menteri, Persekutuan Tanah Melayu.
    •   
    •    Jang Mulia Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri, Republik Indonesia.
    •   
    •    Jang setelah saling memeriksa surat-surat kepertjajaan masing-masing dan mendapatkannja benar serta dalam keadaan baik, menjetudjui pasal-pasal sebagai berikut :
    •   
    •    Pasal 1
    •   
    •    Kedua Pihak Agung jang Berdjandji akan saling menghormati kemerdekaan dan kedaulatan masing-masing serta akan berusaha untuk memelihara hubungan-hubungan tradisionil, kebudajaan dan sedjarah jang telah mengikat mereka bersama.
    •   
    •    Pasal 2
    •   
    •    Kedua Pihak Agung jang Berdjandji bersetudju untuk memelihara dan melandjutkan hubungan diplomatik dan konsuler diantara mereka sesuai dengan azas-azas serta kebiasaan internasional, lagi pula bersetudju bahwa wakil-wakil diplomatik dan konsuler dari Kedua Pihak akan memperoleh, atas dasar timbalbalik, segala hak-hak, hak-hak istimewa, kebebasan-kebebasan dan kekebalankekebalan, menurut kedudukan dan pangkat mereka sesuai dengan azas-azas jang umumnja diakui dalam hukum dan kebiasaan internasional.
    •   
    •    Perkara 3
    •   
    •    Kedua Pehak Tertinggi yang Mengikat Perjanjian, dengan sharat di-beripertimbangan kapada perkara-perkara keselamatan, ketenteraman 'umum, kesihatan 'umum, dan kawalan imigereshen bagi kedua buah negara itu, menyedari bahawa warga negara masing-masing hendak-lah di-kenakan sekatan yang sa-ringan-ringan-nya tatkala
    •   
    •    (a) melakukan perjalanan di-antara dan di-dalam dua buah negara, dan
    •    (b) berkediaman
    •   
    •    dalam dua buah negara itu, bersetuju mengkaji akan apa-apa sekatan yang dikenakan dan kesulitan yang di-'alami sekarang oleh warga negara masing-masing yang melakukan perjalanan dan yang berkediaman itu dengan maksud hendak menchapai persetujuan mengurangkan kesulitan yang demikian itu atau memudahkan
    •    atau menghapuskan sekatan-sekatan yang demikian itu di-atas dasar timbal balek.
    •   
    •    Perkara 4
    •   
    •    Kedua Pehak Tertinggi yang Mengikat Perjanjian bersetuju bahawa jika berbangkit apa-apa perselisehan di-atas perkara-perkara yang tepat dan tertentu mengenai kedua pehak itu, maka hendak-lah kedua-nya berikhtiar menyelesaikan yang demikian itu menerusi saloran diplomatik dengan semangat persahabatan dan muhibbah yang sa-jati. Jika tiada diperoleh penyelesaian menerusi saloran yang tersebut dalam masa yang berpatutan, maka hendak-lah kedua pehak itu berikhtiar menyelesaikan-nya dengan chara dan jalan lain menurut Piagam Bangsa-Bangsa Bersatu dan lunas-lunas yang di-ishtiharkan dalam Persidangan Asia-Afrika di-Bandung tahun 1955.
    •   
    •    Perkara 5
    •   
    •    Kedua Pehak Tertinggi yang Mengikat Perjajian untok hendak mengadakan kerja-sama yang lebeh rapat, bersetuju mengkaji so'al-so'al yang berkait dengan perhubongan konsol, perdagangan, perhubongan, penyerahan orang-orang melakukan kesalahan yang melarikan diri serta lain-lain perkara bagi kepentingan bersama, dengan maksud, pada bila-bila waktu dan masa yang sa-boleh-nya, menchapai persetujuan di-atas dasar timbal balek.
    •   
    •    Perkara 6
    •   
    •    Kedua Pehak Tertinggi yang Mengikat Perjanjian sedar akan hal bahawa bahasa Melayu dan Indonesia ialah berasal sama, akan berusaha dengan jalan
    •   
    •   
    •    Pasal 3
    •   
    •    Kedua Pihak Agung jang Berdjandji, mengakui bahwa, dalam batas-batas pertimbangan-pertimbangan keamanan, ketertiban serta kesehatan umum dan pengawasan imigrasi dari negara masing-masing, warga-negara mereka sedapatse dapatnja akan dikenakan pembatasan sedikit-dikitnja, apabila
    •   
    •    (a) mengadakan perdjalanan ke dan didalam; dan
    •    (b) bertempat tinggal dinegara
    •   
    •    Pihak lain menjetudjui untuk menjelidiki tiap2 pembatasan jang diadakan terhadap, dan kesukaran jang kini dialami oleh warganegara mereka jang mengadakan perdjalanan dan bertempat tinggal demikian, dengan tudjuan
    •    untuk mengadakan persetudjuan-persetudjuan guna mengurangi kesukaran itu, merobah atau menghilangkan pembatasan-pembatasan itu atas dasar timbalbalik.
    •   
    •    Pasal 4
    •   
    •    Apabila terdjadi perselisihan mengenai soal-soal jang langsung dan sematamata menjangkut kedua negara, kedua Pihak Agung jang Berdjandji menjetudjui akan berichtiar memetjahkannja dalam semangat persaudaraan dan muhibbah jang sungguh-sungguh melalui saluran-saluran diplomatik biasa dan djikalau dengan tjara demikian tidak dapat diperoleh penjelesaian dalam waktu jang lajak, maka mereka akan menempuh djalan dan tjara-tjara lain sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan azas-azas jang dinjatakan pada Konperensi Bandung tahun 1955.
    •   
    •    Pasal 5
    •   
    •    Guna melaksanakan kerdjasama jang lebih erat, kedua Pihak Agung jang Berdjandji menjetudjui menjelidiki persoalan-persoalan mengenai hubunganhubungan konsuler, perdagangan, perhubungan, penjerahan pendjahatpendjahat jang melarikan diri serta segala soal-soal lainnja jang mendjadi kepentingan bersama bagi kedua negara, dengan tudjuan, dimana dan bilamana mungkin, untuk mengadakan persetudjan-persetudjuan atas dasar timbal-balik.
    •   
    •    Pasal 6
    •   
    •    Kedua Pihak Agung jang Berdjandji, sadar akan kenjataan bahwa Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia berasal sama, akan berusaha dengan tjara kerdja- kerjasama, bantu membantu dan perundingan untok menchapai persamaansa-berapa luas yang boleh dalam perkembangan dan penggunaan-nya.
    •   
    •    Perkara 7
    •   
    •    Kedua Pehak Tertinggi yang Mengikat Perjanjian dengan hasrat hendak menchapai sa-penoh-penoh kerja-sama dalam lapangan-lapangan kebudayaan, kesarjanaan, sains dan pelajaran, dengan sharat-sharat di-beri pertimbangan kapada perkara-perkara keselamatan dan ketenteraman 'umum dalam negara masing-masing, bersetuju :
    •   
    •    (a) memajukan pertukaran ahli-ahli pelajaran, ahli-ahli sains, guru-guru, penuntut-penuntut, kumpulan-kumpulan penyelidekan, ahli-ahli seni serta wakil-wakil dari pertubohan-pertubohan musharakat dan kebudayaan ;
    •    (b) memajukan pertukaran pendapat-pendapat dan hasil-hasil penyelidekan sains dan 'umum;
    •    (c) memajukan melalui saloran-saloran rasmi pertukaran penerbitan-penerbitan pelajaran da kebudayaan, filem, akhbar-akhbar, ulasan-ulasan dan siaransiaran radio supaya menambahkan pengetahuan dan saling pengertian ;
    •    (d) memajukan pertukaran benda-benda yang bernilai purba-kala, sejarah dan kebudayaan;
    •    (e) berbantu-bantuan di-antara satu dengan lain untok memajukan latehan dalam lapangan-lapangan pelajaran, sains, teknik dan perusahaan ;
    •    (f) menggalak dan memudahkan kerja-kerja untok mengadakan sandiwarasandiwara dan pertunjokan-pertunjokan kesenian, sains dan kesusasteraan
    •    (g) menggalakkan penuntut-penuntut dari negara satu Pehak menuntut didalam university-university dan badan-badan pelajaran di-negara Pehak yang lain;
    •    (h) menggalak dan memajukan gerakan-gerakan dalam lapangan sukan diantara kedua buah negara; dan
    •    (i) melindongi harta benda kebudayaan dan purba-kala di-antara kedua buah negara sa-lagi perkara ini tidak terkandong dalam persetujuan-persetujuan 'umum yang bersifat antara bangsa.
    •   
    •    Perkara 8
    •   
    •    Perjanjian ini hendak-lah berjalan kuat-kuasa-nya pada tarikh pertukaran Surat-surat Pengesahan yang akan di-lakukan dengan sa-berapa segera-nya di- Djakarta. sama, bantu-membantu dan perundingan-perundingan, untuk mentjapai persamaan seluas-luasnja dalam pemakaian dan perkembangannja.
    •   
    •    Pasal 7
    •   
    •    Kedua Pihak Agung jang Berdjandji, didorong oleh keinginan untuk mentjapai kerdjasama jang seluas-luasnja dalam lapangan-lapangan kebudajaan, kesardjanaan, ilmiah dan pendidikan, menjetudjui dalam batas-batas pertimbangan keamanan dan ketertiban umum dimasing-masing negara untuk :
    •    (à) memadjukan tukar-menukar ahli-ahli pendidikan, ahli-ahli ilmiah, guruguru, para peladjar, rombongan penjelidikan, para seniman dan wakilwakil organisasi-organisasi kemasjarakatan dan kebudajaan;
    •    (b) memadjukan pertukaran kesimpulan-kesimpulan dan hasil-hasil dari penjelidikan ilmiah dan penjelidikan umum;
    •    (c) memadjukan melalui saluran-saluran resrni pertukaran penerbitan-penerbitan jang bersifat pendidikan dan kebudajaan, film-film, surat-surat kabar, tindjauan-tindjauan dan siaran-siaran radio, guna menambah
    •    (d) memadjukan pertukaran benda-benda jang bernilai purbakala, sedjarah dan kebudajaan;
    •    (e) bantu-membantu memadjukan latihan-latihan dalam lapangan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknik dan perindustrian ;
    •    (f) menggiatkan dan memudahkan penjelenggaraan pertundjukan konserkonser, serta pameran-pameran kesenian, ilmiah dan kesusasteraan ;
    •    (g) Saling menggiatkan para peladjarnja untuk beladjar diuniversitas-universitas serta lembaga-lembaga pendidikan dinegara Pihak lain;
    •    (h) menggiatkan serta memadjukan usaha-usaha dalam lapangan olahraga diantara kedua negara; dan
    •    (i) melindungi milik-milik kebudajaan dan purbakala mereka masing-masing, selama ha itu tidak tertjantum dalam persetudjuan-persetudjuan umum jang bersifat internasional.
    •   
    •    Pasal 8
    •   
    •    Perdjandjian ini akan berlaku mulai tenggal pertukaran Piagam Ratifikasi jang akan dilangsungkan selekas-lekasnja di Djakarta.
    •   
    •    Perkara 9
    •   
    •    Tiap-tiap Pehak Tertinggi yang Mengikat Perjanjian ada-lah berhak membatalkan Perjanjian ini dengan suatu pemberitahu kapada Pehak yang lain-nya dan pembatalan yang demikian itu akan berlaku sa-telah habis tempoh enam bulan dari tarikh pemberitahu yang tersebut.
    •   
    •    Perkara 10
    •   
    •    Perjanjian ini ada-lah di-perbuat dalam bahasa Melayu, Indonesia dan Inggeris yang mempunyai nilai yang sama. Sa-barang tafsiran yang bertelengkah mengenai ketiga-tiga kandongan Perjanjian ini hendaklah di-selesaikan dengan perundingan.
    •   
    •    Dengan mempunyai keyakinan di-atas-nya maka wakil-wakil mutlak dari kedua Pehak Tertinggi yang Mengikat Perjanjian telah menanda tangani Perjanjian ini dan dengan ini telah memeterikan Mohor Mereka.
    •   
    •    Termatub di-Kuala Lumpur pada Tujoh belas hari bulan April tahun Saribu sembilan ratus lima puloh sembilan.
    •   



    Cara Download :
    1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
    2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
    3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
    4. Kini anda bisa Download  Gratis

    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >