• Sabtu, 03 Agustus 2013

    Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang

    G. Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang
    Berdasarkan tujuannya, perilaku menyimpang dibedakan menjadi
    dua bentuk, yaitu penyimpangan sosial positif dan penyimpangan
    sosial negatif.
    a. Penyimpangan Sosial Positif
    Tindakan penyimpangan sosial merupakan tindakan manusia di luar kelaziman, bahkan mengarah pada nilai-nilai sosial yang dipandang rendah oleh masyarakat. Namun demikian, tidak selamanya penyimpangan sosial bertujuan negatif yang merugikan orang lain. Perilaku di luar kelaziman dapat pula berdampak positif bagi masyarakat. Misalnya saja seorang wanta yang menjadi tukang parkir hal ini tidak sesuai dengan kodratnya sebagi wanita biasanya tukang parkir juga dilakukan oleh pria.
    Dengan demikian, tidak semua penyimpangan social berdampak negatif dan merugikan orang lain. Penyimpangan sosial mampu berdampak positif dan memberikan keuntungan bagi penghidupan masyarakat. Selama penyimpangan itu selaras dengan nilai-nilai sosial yang diidealkan masyarakat, maka hal itu disebut penyimpangan sosial positif.
    b. Penyimpangan Sosial Negatif
    Berbeda dengan penyimpangan sosial positif, penyimpangan sosial negatif merupakan perilaku menyimpang yang mengarah pada nilai-nilai yang dipandang rendah. Pendapat ini dikemukakan
    oleh Hendropuspito dalam buku Sosiologi Sistematik. Orang atau kelompok yang berbuat menyimpang pada umumnya mempunyai kedudukan rendah dalam masyarakat. Mereka tidak
    mendapat tempat yang terhormat. Mereka dijauhi dan dikucilkan dari pergaulan. Kejahatan, korupsi, pembunuhan, tawuran, serta hubungan seks bebas merupakan wujud penyimpangan social negatif.
         Lemert mengemukakan pendapatnya mengenai bentuk deviasi sosial sebgai berikut :
    a. Penyimpangan Primer
    Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku menyimpang yang bersifat sementara dan tidak dilakukan terus-menerus sehingga masih dapat ditolerir masyarakat seperti melanggar rambu lalu lintas, buang sampah sembarangan, dan lain-lain.
    b. Penyimpangan Sekunder
    Penyimpangan sekunder yakni perilaku menyimpang yang tidak mendapat toleransi dari masyarakat dan umumnya dilakukan berulang kali seperti merampok, menjambret, memakai narkoba, menjadi pelacur, dan lain sebagainya.
    Kartini Kartono (1983) dalam bukunya Patologi Sosial mengemukakan urutan terjadinya penyimpangan sekunder, yaitu:
    a. Dimulai dengan penyimpangan primer.
    b. Muncul reaksi-reaksi sosial, hukuman, dan sanksi-sanksi.
    c. Pengembangan dari penyimpangan-penyimpangan primer.
    d. Reaksi sosial dan penolakan yang lebih ketat dari masyarakat.
    e. Pengembangan deviasi lebih lanjut disertai pengorganisasian yang lebih rapi, timbul sikap permusuhan, serta dendam penuh kebencian terhadap masyarakat yang menghukum mereka.
    f. Kesabaran masyarakat sudah sampai pada batas akhir, dibarengi penghukuman, tindakan-tindakan keras, dan mengecam tindakan penyimpangan itu sebagai noda masyarakat atau sebagai stigma sosial.
    g. Timbul reaksi kedongkolan dan kebencian di pihak penyimpang, disertai intensifikasi tingkah laku yang sosiopatik sehingga berkembang menjadi deviasi sekunder. Hilanglah kontrol-kontrol rasional dan dirinya menjadi budak dari nafsu-nafsu serta kebiasaan-kebiasaan yang abnormal.
    h. Masyarakat menerima tingkah laku abnormal itu dan melekatkannya sebagai status sosial terhadap si pelaku penyimpangan.
    Apabila dilihat dari jumlah pelakunya, perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi penyimpangan individual dan kelompok. Lantas, bagaimana pengertian penyimpangan individual dan kelompok?
    a. Penyimpangan Individual (Individual Deviation)
    Penyimpangan individual merupakan penyimpangan yang dilakukan hanya oleh satu orang. Tidak ada orang lain yang ikut melakukan tindakan tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Munculnya penyimpangan individual disebabkan kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku jahat. Misalnya, pecandu narkoba, melakukan tindak kejahatan, menjadi seorang
    pelacur, sikap arogansi kesombongan, bertindik, bertato, korupsi, dan lain-lain.
    b. Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)
    Penyimpangan kolektif yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok warga masyarakat secara bersama-sama. Terjadinya penyimpangan kelompok disebabkan mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh pergaulan. Misalnya, karena ingin membuktikan
    keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakantindakan yang menyimpang seperti kebut-kebutan, membentuk geng-geng, membuat onar atau tawuran pelajar yang biasanya terjadi karena rasa solidaritas kelompok.




    atau 

    Cara Download :
    1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
    2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
    3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
    4. Kini anda bisa Download  Gratis

    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >