• Minggu, 25 Agustus 2013

    Downoad Contoh makalah Lingkungan Hidup

    PENDIDIKAN LINGKUNGAN

    2. Kebakaran hutan
    Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut:
    1.    Musim kemarau yang sangat panjang.
    2.    Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
    3.    Pembuatan arang di hutan.
    4.    Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.


    Penyebab kebakaran hutan, antara lain:
    •    Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
    •    Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
    •    Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
    •    Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
    •    Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
    Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:
    1.    Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.
    2.    Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
    3.    Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
    4.    Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
    5.    Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
    6.    Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anakanak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
    7.    Penambangan liar
    Aktivitas seperti penambangan di hutan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Aktivitas penambangan dapat menimbulkan dampak yang besar, tidak hanya pada kawasan penambangan tapi juga wilayah disekitarnya, termasuk wilayah hilir dan pesisir dimana limbah penambangan dialirkan. Tidak hanya itu, sisa-sisa hasil penambangan dapat merusak ekosistem di dalam hutan dan merusak keseimbangan alam.

    3. Perburuan liar
    Perburuan, meskipun hanya mengancam sebagian kecil dari spesies yang ada, sangat berpengaruh kepada keberadaan spesiesspesies yang langka dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Gajah, kijang kuning (Muntiacus muntjak) dan rusa (Cervus unicolor) merupakan contoh satwa yang sering diburu orang.





    D.           Upaya yang Dilakukan Pemerintah
    Pemerintah Indonesia melalui keputusan bersama Departemen Kehutanan dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan sejak tahun 2001 telah mengeluarkan larangan ekspor kayu bulat (log) dan bahan baku serpih. Selain itu, Pemerintah juga telah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan illegal logging dan juga melakukan rehabilitasi hutan melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) yang diharapkan di tahun 2008 akan dihutankan kembali areal seluas tiga juta hektar.
    Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
    1.    Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
    2.    Menerbitkan UU No. 23 Tahun 1997, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
    3.    Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
    4.    Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
    a)      Menanggulangi kasus pencemaran.
    b)      Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
    c)      Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

    4. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
    Berangkat dari kompleksnya faktor penyebab kerusakan hutan di Indonesia dibutuhkan solusi yang cepat dan tepat, untuk menyatukan visi dan misi seluruh stakeholders dalam menjaga eksistensi hutan di negara ini. Jeda penebangan hutan atau Moratorium Logging adalah suatu metode pembekuan atau penghentian sementara seluruh aktifitas penebangan kayu skala besar (skala industri) untuk sementara waktu tertentu sampai sebuah kondisi yang diinginkan tercapai. Lama atau masa diberlakukannya moratorium biasanya ditentukan oleh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi tersebut (Hardiman dalam Hutan Hancur, Moratorium Manjur).
    Sebagai langkah awal dalam pencegahan kerusakan hutan nasional, metode ini dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak. Bentuknya dapat berupa reformasi hutan yang dilaksanakan oleh semua pihak sebgai bentuk partisipasi pemerintah, privat, dan masyarakat dalam melindungi hutan dari kerusakan. Moratorium Logging dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, berikut adalah gambaran manfaat yang dapat diterima oleh stakeholders bila jeda penebangan hutan dilaksanakan saat ini:




    • Pemerintah mendapatkan manfaat berupa jangka waktu dalam melakukan restrukturisasi dan renasionalisasi industri olahan kayu nasional, mengkoreksi over kapasitas yang dihasilkan oleh indsutri kayu, serta mengatur hak-hak pemberdayaan sumber daya hutan, dan melakukan pengawasan illegal logging bersama sector private dan masyarakat.
    • Private/investor mendapatkan keuntungan dengan meningkatnya harga kayu di pasaran, sumber daya (kayu) kembali terjamin keberadaannya, serta meningkatkan efisiensi pemakaian bahan kayu dan membangun hutan-hutan tanamannya sendiri.
    • Masyarakat mendapatkan keuntungan dengan kembali hijaunya hutan disekeliling lingkungan tinggal mereka, serta dapat terhindar dari potensi bencana akibat kerusakan hutan.













       











    KATA PENGANTAR
    Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Pengantar Ekonomi Pembangunan”.Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk Mahasiswa pada umumnya.
    Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bp. Nurhadi selaku dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
    Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
    Penulis












    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar…………………………………………………………….………………….i
    Daftar isi………………………………………………………………………………….……..ii
    BAB 1. PENDAHULUAN
    1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..……1
    1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………………..……1
    1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………1
    1.4 Metodelogi penulisan…………………………………………………………….…..2

    BAB 2. PEMBAHASAN
    TEORI…………………………………………………………………………………………….3
    2.
    2.
    2.
    2.
    2. Identifikasi kualitas lingkungan hidup………………………………………..…3
    2. Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan………………………………..…4
    BAB 3. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
    BAB 4. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
    BAB 5. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
    BAB 6. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
    6.1 Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup……………………….8
    6.2 Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup……….…9
    6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan………………………………….9
    6.4 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam…………………………………..…10
    6.5 Pelestarian flora dan fauna…………………………………………………………….11
    BAB 7. PENUTUP
    7.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….12
    7.2 Saran…………………………………………………………………………………….…….12


    DAFTAR PUSTAKA




    atau 



    Cara Download :
    1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah

    2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
    3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
    4. Kini anda bisa Download  Gratis

    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >