• Senin, 15 April 2013

    Kehidupan sosial-budaya Kerajaan Maataram Kuno

    c. Kehidupan sosial-budaya
    Dalam bidang toleransi dan sastra, Mpu Sindok mengi inkan penyusunan
    kitab Sanghyang Kamahayamikan (Kitab Suci Agama Buddha), padahal Mpu
    Sindok sendiri beragama Hindu. Pada masa pemerintahan Airlangga tercipta
    karya sastra Arjunawiwaha yang dikarang oleh Mpu Kanwa. Begitu pula
    seni wayang berkembang dengan baik, ceritanya diambil dari karya sastra
    Ramayana dan Mahabharata yang ditulis ulang dan dipadukan dengan budaya
    Jawa. Raja Airlangga merupakan raja yang peduli pada keadaan masyarakatnya.
    Hal itu terbukti dengan dibuatnya tanggul-tanggul dan waduk di beberapa
    bagian di Sungai Berantas untuk mengatasi masalah banjir. Pada masa Airlangga
    banyak dihasilkan karya-karya sastra, hal tersebut salah satunya disebabkan
    oleh kebijakan raja yang melindungi para seniman, sastrawan dan para pujangga,
    sehingga mereka dengan bebas dapat mengembangkan kreativitas yang mereka
    miliki.
    Pada kronik-kronik Cina tercatat beberapa hal penting tentang Kediri
    yaitu:
    1) Rakyat Kediri pada umumnya telah memiliki tempat tinggal yang baik,
    layak huni dan tertata dengan rapi, serta rakyat telah mampu untuk
    berpakaian dengan baik.
    2) Hukuman di Kediri terdapat dua macam yaitu denda dan hukuman mati
    bagi perampok.
    3) Kalau sakit rakyat tidak mencari obat, tetapi cukup dengan memuja
    para dewa.




    Artikel Terkait:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    >